Si Kakak Mikha masih main aja di kamar, mungkin dia kira ini kamar hotel kali yah, mondar mandir sana sini belum tidur juga. Kehadiran si Kakak mengurangi rasa degdeg an juga. Meskipun ini operasi kedua, malah deg2annya lebih dari operasi pertama dulu. Mungkin karena sekarang dah tau step2nya, jadi deg2annya kebangetan.
Pukul 6 pagi, saya mandi. Ga lama kemudian, 2 orang suster datang untuk masukin uji alergi. Buset sangkin tegangnya, saya harus ditusuk 3 kali baru berhasil. Sekitar jam 7an saya disorong ke kamar pemulihan(biasanya setelah operasi kembali ke ruang ini lagi). Jadwal o
perasi saya mestinya jam 8 pagi. Entah kenapa, dr. Bambang belum datang juga. Saya yang tadinya deg2an di operasi sampai jadi bete juga nunggunya. Belum lagi tidak didampingi suami, karena Mikha ga boleh masuk ke dalam, sementara Mikha nangis kalo di tinggal di luar ruangan.
Tau berapa berat saya di foto ini? 104 kg, perfecto!
Sekitar pkl 9an saya didorong ke kamar operasi, rasa deg2anpun kembali muncul. Mulai dari masuk pintu sampai keluar pintu operasi lagi, yang saya lakukan adalah berdoa, tarik nafas panjang dan ngikuti instruksi dokter. Sampai akhirnya terdengar suara bayi. Thanks God! Meskipun anak kedua, tetap aja masih nangis denger suaranya, akhirnya Tuhan mempertemukan kami di dunia nyata :) First kissnya pun mendarat di pipi saya yang berderai air mata.
Kami menamakan anak kedua kami Joshua Lemuel Tambunan. Joshua lahir 31 Januari 2015(38 minggu 4 hari) pkl. 09.25 dengan berat 3.82kg, panjang 51cm. Sama seperti Kakaknya, terlahir lucu dan gendut :)
